Minggu, 14 April 2019

GERAKAN MAHASISWA MASA KINI YANG SEHARUSNYA !!!


Mahasiswa identik dengan identitasnya yang memiliki wacana kritis yang di dapat dalam sosial kampus dimana kampus merupakan laboratorium ilmu pengetahuan dan representasi suatu bangsa kedepan nya.  Begitu banyak yang telah di lakukan mahasiswa dalam mempertegas hal tersebut, akantetapi hadir nya sebuah indentitas pemisah antara seorang akademisi dam organisatoris yang dimana ke dua kubuh ini saling bertolak belakang. Hal ini wajar terjadi pada mahasiswa masa kini karena mahasiswa jaman sekarang sangat kaku dalam berfikir sehingga tidak paham apa yang jadi subtansi dari seorang akademisi dan organisatoris sehingga gerakan mahasiswa makin kemari makin tumpul dan minat berorganisasi mahasisswa makin lama makin berkurang. Ke dua elemen mahasiswa ini adalah sebuah satu kesatuan yang tidak boleh di pisahkan dalam rangka menjaga proses dialektika yang ingin di bangun di lingkungan kampus maupun organisasi dimana kaum akademisi membangun sebuah wacana dan kemudian di organisir oleh orang-orang organisatoris melalui sebuah lembaga atau organisasi agar dapat ter publis dan dapat di kembangkan.

Dengan kembali nya marwah gerakan yang semestinya dimana para akademisi terus dapat menguarkan sebuah wacana yang progresif yang di dukung oleh organisasi yang ada dengan tidak di bangunnya gerakan seperti ini maka ornang yang aktif dalam suatu struktur lembaga atau organisasi hanya akan menjadi politisi yang membebankan bangsa karena tidak biasa dengan hidup bersama dengan kaum-kaum akademisi seperti yang terjadi sekarang ini. Maka dari itu mahasiswa harus lebih peka dengan fenomena-fenomena yang hadir dan menjadi orang-orang yang antisipatif bukan menjadi orang-orang yang reaktif. Dengan terciptanya tatanan tersebut Gerakan-greakan mahasiswa yang hadir dapat menjadi gerakan yang revolusioner tidak staknan melihat situasi dan kondisi yang terjadi saaat ini, tidak ada lagi kata “susah” yang keluar dari mulut mahasiswa akan tetapi kata “bisa” dimana kata susah menandakan kita telah menyerah dengan keadaan yang ada.

Dengan tercipta nya struktur sosial mahasiswa seperti ini maka tidak ada lagi gerakan-gerakan yang berujung kebuntuan yang menyebabkan terbengkalainya sebuah masalah yang hadir atau yang biasa mahasiswa istilahkan “tabrak tembok”. Aksi di jalan hanya salah satu dari ribuan gerakan yang dapat di gunakan melihat kondisi manusia sekarang telah melalui perjalanan yang panjang dan menghasilkan tatanan yang baru, maka dari itu jangan selalu terjebak dengan bentuk-bentuk greakan di masa lalu karena semua gerakan memiliki konteks dan kajian tersendiri yang sesuai dengan masalahnya, lingkungan sekitar, dan struktur sosialyang ada di masanya. Gerakan ribuan orang di jalanan akan kalah dengan gerakan 1 orang yang betul-betul memanfaatkan perkembangan zaman, seperti contoh “akan lebih sampai aspirasi seseorang yang memiliki banyak followers di media sosial di bandingkan orang  yang melakukan aksi  di jalan dengan menutup jalan”. Ini adalah sebuah bukti bahwa arah gerakan untuk membangun semangat masyarakat tidak efisien lagi dengan gerakan parlementer jalanan. Ini hanya salah satu contoh dari ribuan bentuk gerakan yang dapat di lakukan jangan terjebak dengan kejayaan masa lalu karena gerakan mereka berhasil karena mereka mampu mengkonteks kan gerakan nya dengan zaman nya sendiri.

Pesan saya sebagai penulis bahwa :
 “jangan lah terpaku akan sebuah identitas, ideology, dan kejayaan-kejayaan masalalu sedangkan kehidupan ini adalah bukan di masa lalu tapi masa kini dan masa depan. Yang Kita harus lakukan adalah memaham subtasi akan segala bentuk gerakan dan identidas yang di bangun di masa lalu agar sifat fanatik kita akan kepada sesuatu akan lebih progresif dan membangun masadepan masyarakat, bangsa dan Negara”

 "ACHMAD AFAF"